PALU – Dalam menghadapi Pasar Global, Indonesia harus terus meningkatkan daya saingnya dari segala bidang. Baik pada Sumber Daya Manusia, hasil produksi barang dan lainnya. Termasuk dalam bidang Agribisnis.
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako (Untad) menggelar kagiatan Seminar Nasional yang membahas tentang peran akademisi dalam menghadpi pasar global.
Katua Panitia, Prof Dr Ir Made Antara MP mengatakan, kegiatan yang dilangsungkan di Gedung IT Center Untad ini brtujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya akademisi yang menjadi peserta dalam kegiatan ini, pentingnya mengambil peran dalam menghadapi pasar global itu sendiri.
“Kita tidak tahu bahwa saat ini kita sudah mengalami pasar global. Kita memiliki beras, tetapi yang di jual dalam negara kita justru beras impor. Kita punya singkong, tapi yang dilirik dunia singkong dari luar negeri. Itu karena apa yang kita hasilkan tidak berkualitas,” ungkap Prof Made.
Untuk itu, kata Prof Made, dalam menghadapi pasar global, sangat dibutuhkan peran akademisi untuk meningkatan sumber daya manusia agar bisa meningkatkan kualitas produksi pangan di Indonesia. dengan begitu, ketika hasil produksi meningkat, diharapkan kedepannya agar mampu bersaing dalam dunia pasar global.
“Petani kita tidk tahu apa yang mereka kerjakan, berapa pendapatan dari produksi, apa yang mereka dapatkan. sedangkan petani Thailand sudah merncang semuanya sejak tahun 1990an. Melihat hal itu, tentunya para petani di sana tahu bgaimana untuk meningkatkan hasil produksi mereka, termasuk dalam hal kualitas,” lanjut Prof Made.
Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah mahasiswa agribisnis Untad dari tingkt S1 hingga tingkat S3 serta dosen. Ketua Prodi Agribisnis Untad, Dr Yulianti Kalaba SP MP mengharapkan kegiatan ini bisa menjadi motifasi bagi para peserta dalam meningkatkan kualitas untuk siap menghadapi pasar global.
Kegiatan ini dibuka oleh Rektor Untad, prof Dr Ir Muhammad Basir Cyio SE MS. Hadir sebagai Narasumber dalam kegiatan ini adalah Prof Dr Ir Irham MSc, Kepala Pusat Studi Asia Pasific Universitas Gajah Mada.(hn)
